Polres Tasik Kota Ungkap Identitas Penemuan Mayat Pria yang  Ditemukan  di Sungai Citanduy

    Polres Tasik Kota Ungkap Identitas Penemuan Mayat Pria yang  Ditemukan  di Sungai Citanduy

    Polres Tasik Kota----Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota mengungkap identitas  mayat berjenis kelamin laki laki yang ditemukan mengambang di sungai Citanduy  di Kampung Benteng Kelurahan Sukamenak Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.

    Setelah dilakukan Identifikasi oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Tasik Kota dan pihak RSUD Dr Sukardjo, mayat pria tersebut diketahui bernama Eman, 49 tahun warga Kampung Cibuntu 01/04 Desa Cinagara Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.

    Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono melalui Kasat Reskeim AKP Fetrizal mengatakan bahwa jajarannya mengungkap identitas mayat pria tersebut dan sudah diserahkan kepada pihak keluarganya.

    "Ya sudah teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarganya, " ungkapnya Kamia (11/04/24)

    Ia menjelaskan, berkaitan dengan penyebab korban meninggal dunia, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan secara intensif.

    "Masih terus melakukan penyelidikan dan mendalami berkaitan penyebab tewasnya korban, " jelasnya

    Sebelumnya, hari Selasa (09/04)  ditemukan mayat pria tanpa identitas mengambang di sungai Citanduy , dilakukan olah TKP dan korban dievakuasi ke RSUD Dr Sukardjo untuk dilakukan pemeriksaan dan identifikasi.

    Tasikmalaya Kota

    Tasikmalaya Kota

    Artikel Sebelumnya

    Pengamanan Malam Takbir Idul Fitri 1445...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Tasik Kota Bersama Forkopimda Kota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha
    Hidayat Kampai: Generasi Stroberi? Bukan, Kami Ini Generasi Guava yang Tangguh!
    Hidayat Kampai: Ketika Guru Renang Tak Bisa Berenang

    Ikuti Kami